KIMIAWI UANG


2 Timotius 3:1-2, "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar (berbahaya, menyusahkan, jahat/kejam, sulit untuk ditanggung/dijalani). Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang (mencintai uang). ...” 

Dalam suratnya untuk Timotius yang adalah anak rohaninya, rasul Paulus bernubuat tentang keadaan manusia di hari-hari terakhir. Diantaranya ia mengatakan, bahwa manusia akan sangat mencintai uang. Akibatnya terjadi peningkatan kejahatan di dunia karena cinta uang adalah akar dari kejahatan.
Dan kejahatan akan merusak keadaan manusia dan sekitarnya, sehingga pada akhirnya berbalik pada manusia sendiri dalam bentuk kesusahan/penderitaan yang sulit ditanggung (baca ayat di atas dalam versi King James).

1 Timotius 6:10, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 

Sebenarnya, cinta uang muncul dalam hati manusia karena manusia tertarik pada kemampuan uang. Manusia ketagihan pada uang bagai seorang perokok kecanduan rokok. Seperti yang telah kita ketahui bersama, di dalam asap rokok ada kandungan kimiawi yang meracuni syaraf manusia serta memberikan informasi yang cukup sederhana: "Rasanya tidak enak bila tidak merokok". Informasi tersebut sederhana namun pada akhirnya mematikan. Sehingga bila dipikir-pikir, yang membunuh seorang perokok bukanlah zat perusak paru-paru dalam sebatang rokok, namun kimiawi yang meracuni & memberi informasi pada syaraf.
Di dalam uang ada yang saya sebut kimiawi uang. Dan kimiawi dari uang adalah kemampuan dari uang itu sendiri. Sampai hari ini saya mengetahui paling tidak ada 3 kimiawi (kemampuan) uang:



> kemampuannya memenuhkan kebutuhan/kesenangan hidup

Pengkotbah 10:19, “Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.”

Memang tidak bisa dipungkiri, manusia membutuhkan uang. Pada kenyataannya ada banyak kebutuhan sekaligus kesenangan hidup bisa terpenuhi dengan uang. Hal itu telah dibuktikan oleh raja Salomo orang terkaya yang kekayaannya melebihi siapapun yang hidup di muka bumi ini. Dengan kekayaannya yang luarbiasa, ia mewujudkan semua yang diinginkan mata & hatinya.

Pengkotbah 2:10, "Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun,"

> kemampuannya menambah sahabat

Amsal 19:4, "Kekayaan menambah banyak sahabat,” 
“Wealth attracts friends as honey draws flies,” MSG
(kekayaan menarik banyak sahabat seperti madu mendatangkan lebah-lebah)

Nampaknya kekayaan selalu akan menarik perhatian manusia. Orang disekitar orang kaya akan datang untuk menjadi sahabat si orang kaya. Sehingga, si orang kaya tidak pernah kesepian. Namun sebaliknyalah yang terjadi pada orang miskin. Bahkan saudaranya pun membencinya (Amsal 19:7).

> kemampuannya memberikan perlindungan

Pengkotbah 7:12, “Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang.”

Amsal 10:15, “Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya,”

Ada situasi hati yang nampaknya diidap banyak orang, yaitu semakin tingginya rasa aman bersamaan dengan meningkatnya jumlah uang di tangan. Senyum seseorang pun akan makin lebar bila dompetnya kian menebal. Walau demikian, ada sebuah kenyataan lain yang seringkali dilupakan orang, bahwa kemampuan uang dalam memberi perlindungan sangatlah terbatas. Ada situasi-situasi tertentu di mana uang benar-benar membisu. Tentu saja, karena uang hanyalah ciptaan. 

3 kemampuan uang di atas telah mampu membuat ribuan bahkan mungkin jutaan manusia kecanduan memiliki uang, hingga menggerakkan manusia untuk makin mendapatkan uang. Walau Salomo orang terkaya di bumi yang telah mencoba untuk mewujudkan semua keinginannya, namun pada akhirnya, ia menginformasikan kepada kita sebuah kenyataan, bahwa segala seseuatu adalah kesia-siaan. Ia tetap tidak menemukan kepuasan sejati, batinnya tetap dahaga (Pengkotbah 2:11)

Tidak ada salahnya seseorang memiliki banyak uang. Yang salah adalah cinta uang. Membutuhkan uang berbeda dengan mencintai uang.


ARTIKEL TERKAIT


loading...

Yedija Prima

seorang yang melayani Tuhan karena kehendak-Nya & karena Ia telah mati baginya

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak